Cara Mengetahui Ciri jantan dan betina
Burung Cendet
Cara Mengetahui Ciri jantan dan betina
Burung Cendet. Untuk membedakan jenis kelamin
burung cendet dapat dilakukan dengan cara mengamati bagian samping kiri dan
kanan burung . Jika di bagian pipinya ada warna hitam yang mencolok sekali,
menunjukkan bahwa cendet tersebut berkelamin jantan. Untuk betina, warna
hitamnya terlihat semu. Dilihat dari bentuk kepalanya, cendet betina biasanya
mempunyai kepala agak menggelembung. Sementara itu, jantannya memiliki bentuk
kepala yang agak ceper mendatar. Menurut para pecinta burung , cendet jantan ketika
anak/trotol ada warna hitam pada ekornya sedangkan betina tidak jelas saputan
warna hitamnya. Untuk lebih pasti dapat dilihat di bagian supit burung. Burung
cendet jantan mempunyai supit kecil panjang ditandai dengan motif bulu berupa
garis tidak beraturan di bagian supitnya. Pada betina, bentuk supitnya besar
dengan motif bulu garis teratur seperti kembang.
Baca juga:
Memilih Cendet. Perawatan sebagus
apa pun, tidak akan membawa hasil yang maksimal kalau cendet tersebut memang
tidak mempunyai trah atau karakter tempur yang mantap. Kualitas cendet amat
ditentukan oleh faktor genetiknya. Bagi pecinta burung, cendet merupakan burung
yang sangat menyenangkan. Variasi suara, volume suara, dan keindahan
penampilannya menjadi alasan bagi penikmat kicauan memilih cendet sebagai
klangenannya. Namun, jika kualitas suara yang disasar, jenis kelamin sangat
menentukan kesenangan dalam memelihara burung ini. Cendet yang berkelamin
jantan tentu memiliki warna yang lebih mencolok, variasi suara yang lebih
beraneka ragam, dan volume suara yang keras.
Lihat dan unduh:
Bermacam-macam jenis burung pleci
Potensi ngoceh tanpa henti juga bisa dilihat dari perawakannya. Bakalan yang baik harus berbadan tegap. Sayapnya terkesan kokoh, rapi, simetris, dan tidak cacat. Pilih burung berkepala besar, membulat, dan bagian atasnya datar. Burung berkepala besar diyakini sebagai burung pintar. Perhatikan juga bentuk dan ukuran paruh. Utamakan cendet dengan paruh tebal dan panjang, tetapi tampak proporsional dengan ukuran kepala dan tubuh. Paruh tebal dan tampak kokoh menandakan burung bisa membawakan lagu dengan tembakan dan volume keras. Sebaliknya, jika paruh terlihat pipih, cenderung ngerol. Jika ngerol, volume suara akan lebih kecil karena dibutuhkan napas lebih lama.
Potensi ngoceh tanpa henti juga bisa dilihat dari perawakannya. Bakalan yang baik harus berbadan tegap. Sayapnya terkesan kokoh, rapi, simetris, dan tidak cacat. Pilih burung berkepala besar, membulat, dan bagian atasnya datar. Burung berkepala besar diyakini sebagai burung pintar. Perhatikan juga bentuk dan ukuran paruh. Utamakan cendet dengan paruh tebal dan panjang, tetapi tampak proporsional dengan ukuran kepala dan tubuh. Paruh tebal dan tampak kokoh menandakan burung bisa membawakan lagu dengan tembakan dan volume keras. Sebaliknya, jika paruh terlihat pipih, cenderung ngerol. Jika ngerol, volume suara akan lebih kecil karena dibutuhkan napas lebih lama.
Sementara itu, jika dilihat dari
penampilannya, cendet yang rajin berkicau mempunyai ciri sebagai berikut.
— Bermata jeli serta berbulu rata
dan agak mengilap.
— Gerakannya gesit, duburnya
bersih dari kotoran, serta organ kanan dan kirinya seimbang
— Volume suara keras.
— Mempunyai bakat alami (mental)
yang baik. Tidak takut ketika bertemu dengan burung sejenis, baik ketika
latihan maupun kontes.
Selain referensi dari buku
Merawat & Melatih Burung Kicauan yang saya kutip di atas, ada pula tips
lain pemilihan cendet sebagai berikut:
1.Berkelamin jantan, ciri-ciri
burung Cendet jantan dapat dilihat warna bulu yang tegas mengkilap dan kontras.
Namun sebaiknya Anda tidak terjebak pada pemilihan jenis kelamin jantan, sebab
fakta membuktikan, cendet betina banyak juga yang menjadi jawara. Bentuk paruh,
sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang.
Paruh bagian bawah cenderung lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh
bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata. Kepala
besar, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental
tempur yang baik.
2.Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur
sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan
memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek. Sayap mengepit rapat dan kaki
mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar
dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental
baik. Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power
suara secara maksimal.
Demikianlah postingan kali ini semoga apa yang kami berikan ini berguna dan juga bermanfaat khususnya para pecinta burung kicau, kunjungi selalu situs ini untuk mendapatkan informasi tips burung yang akan selalu diupdate sampai jumpa pada postingan artikel berikutnya.