Teknik Dan Cara Budidaya Kroto Untuk Pakan Burung


Teknik Dan Cara Budidaya Kroto Untuk Pakan Burung
Teknik Dan Cara Budidaya Kroto Untuk Pakan Burung Setelah beberapa waktu yang lalu kami telah berbagi tentang cara beternak ulat hongkong  (baca.disini) maka kali ini yang akan kami bahas adalah bagaimana cara usaha budidaya kroto, sehingga bisa meraup keuntungan yang lumayan menjanjikan. Sekilas mengingatkan mungkin ada sebagian sobat yang lupa, kroto adalah nama lain dari telur semut rangrang. Semut berwarna orange yang sering kita jumpai di dahan-dahan pohon(biasanya dahan pohon mangga). Kroto ini merupakan bahan pakan burung yang paling laris dijual belikan, jadi gak jarang persediaan di pasar selalu kehabisan stok. Dan hal itu lah yang memotivasi kebanyakan orang untuk mensuplai stok kroto di pasaran, salah satu cara yaitu dengan membudidayakan telur semut rangrang itu sendiri.
"Budidaya Kroto"
Untuk melakukan usaha budidaya kroto, alat dan bahan yang digunakan sangat lah sederhana dan mudah dijumpai disekitar kita, diantaranya yaitu:
Rak kayu
Toples plastik
Gunting ranting
Sarung tangan karet
Tepung Tapioka
Ember
"Cara Budidaya Kroto"
Lihat yang terbaru:
Rak Kayu: Rak kayu ini nanti akan kita gunakan sebagai media penempatan toples-toples sobat. Untuk pembuatannya, rak kayu dapat dibuat dengan ukuran yang sesuai dengan keinginan sobat, misal 180 cm x 80 cm x 100 cm. Buat rak kayu menjadi bersusun ke atas, hal ini sangat bermanfaat bagi sobat yang mempunyai lahan sempit. Setelah berhasil membuat, sobat bisa cari sisa sisa plastik air mineral gelas dan letakkan di setiap kaki-kaki rak kayu. Isi gelas air mineral itu dengan air/oli, hal ini bertujuan agar saat rak penuh dengan semut rangrang, semut tersebut tidak bisa berkeliaran kemana-mana kecuali di rak kayu itu sendiri. 



Toples Plastik: Toples akan dijadikan sebagai sarang telur dari semut rangrang nantinya. Jika menurut sobat toples sangat sulit dijumpai dilingkungan, sobat bisa menggantinya dengan media lain, seperti: botol plastik bekas, bumbung bambu, paralon, de el el. Perlu diperhatikan untuk penggunaan botol plastik bekas atau toples bekas, cuci sampai bersih media bekas pakai ini, karena ditakutkan didalamnya terdapat minyak atau bahan lain yang tidak disenangi oleh semut rangrang. Cara membersihkannya bisa menggunakan air sabun lalu dijemur sampai benar-benar kering.

Gunting ranting: Alat ini digunakan untuk memotong ranting yang ada sarang semut rangrangnya, jadi kita akan mengambil bibit dari alam terlebih dahulu. Sarung tangan karet: Yang ini sudah jelas, fungsinya yaitu melindungi kita dari gigitan semut rangrang yang nakal yang pastinya lumayan menyakitkan, haha Ember: Nah kalo ember digunakan sebagai media penampungan sementara untuk bibit semut rangrang yang kita cari dari alam sebelum dipindahkan ke toples atau rak kayu. Sekarang kalian sudah tau apa saja alat dan bahan yang akan digunakan serta fungsi-fungsi dari setiap media tersebut. Sekarang waktunya masuk ke tahap selanjutnya yaitu pembibitan, perawatan, pemeliharaan, dan terakhir adalah pembahasan masa panen

"Budidaya Kroto"
1.Pembibitan
Sobat pasti tau kan maksud dari pembibitan ini apa? pembibitan itu sama artinya dengan membudidayakan atau memperbanyak atau menggandakan atau juga bisa copy paste(haha). Dalam hal ini yang akan kita gandakan adalah semutnya. Pembibitan semut rangrang bisa dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu caranya yaitu berburu semut rangrang yang ada di alam. Biasanya semut rangrang tumbuh dan berkoloni di pohon-pohon, dan pohon-pohon yang biasanya dijadikan markas atau sarang dari semut rangrang ini adalah pohon mangga, pohon rambutan, pohon nangka, pohon jambu air, de el el. Sedangkan untuk di daerah perkebunan atau hutan biasanya semut rangrang dapat ditemui di pohon jeruk, pohon tanjung, pohon pete, pohon kopi.

Sebelum pergi berburu sobat harus melakukan paling tidak persiapan terlebih dahulu. Survey lokasinya dan bawa peralatan yang dibutuhkan. Untuk survey biasanya dilakukan di sore hari, dan peralatan yang dibawa adalah: gunting, sarung tangan, bak/ember, tepung tapioka dan toples. Dan yang paling penting adalah banyak berdoa supaya hasil tangkapannya banyak, hehe.

Tahap-tahap melakukan pemburuan
Setelah sobat sampai di tempat sasaran pemburuan lakukan persiapan penggunaan sarung tangan yang bagian luarnya sudah diolesi dengan tepung tapioka. Hal ini dimaksudkan agar si semut rangrang tadi tidak bisa kabur dan berjalan-jalan ditangan kita. Lakukan hal yang sama pada bak/ember(olehkan tepung tapioka dibagian dinding-dinding ember bagian dalam).

Gunting bagian dahan yang menjadi sarang semut rangrang dan segera letakkan di dalam ember/bak. Tepung yang dioleskan ke dinding-dinding ember/bak bagian dalam akan menghambat semut rangrang untuk merangkak keluar. Namun jika masih ada semut yang berhasil keluar disarankan untuk menggunakan ember/bak yang ada penutupnya. Dan saat peletakan semut ke dalam ember/bak, sobat harus melakukannya dengan sangat hati-hati. Usahakan sarang jangan sampai terbelah. Pisahkan bersihkan semut dari ranting-ranting dan daun-daun yang tidak dibutuhkan.

Pindahkan semut yang awalnya berada di dalam bak tadi ke dalam toples sebelum diletakkan ke rak penampungan yang sudah kita buat sebelumnya. Saat pemindahan dari bak/ember ke toples sobat harus lakukan dengan hati-hati dan segeralah menutup rapat toples dengan tutupnya agar semut tidak kabur. Biarkan semut berada dalam toples selama kurang lebih 3 jam sebelum nantinya akan dipindahkan ke rak penampungan.

Setelah selesai buka tutup toples dan letakkan toples di rak penampungan dengan posisi terbalik. Namun gunakan ganjal dibagian bawah tempat peletakan toples sehingga bagian dasar tidak sepenuhnya tertutup, sehingga semut dan udara bisa kluar masuk toples kapanpun ia mau.

Yang terakhir adalah letakkan bahan makanan semut rangrang seperti ulat hongkong atau jangkrik di dekat toples tadi. Semut rangrang dipastikan tidak akan langsung memakan makanan itu karena dibutuhkan adaptasi tempat baru mereka, mungkin 2-3 hari semut baru mulai mencicipi makanan yang dihidangkan, hehe.

2.Perawatan/Pemeliharaan
Untuk perawatan/pemeliharaan semut rangrang bisa dikatakan gampang-gampang susah. Sobat cuma membutuhkan waktu 10 menit per harinya untuk sekedar memberi makan minum dan mengecek apakah ada semut yang berhasil kabur dari rak penampungan gara-gara air atau oli yang ada di kaki-kaki rak penampungan habis. Jika habis segera isi kembali jika tidak ingin semutnya pergi belanja ke mall,

Untuk makanan sudah dijelaskkan di postingan cara usaha budidaya kroto(1) bahwa makanan semut rangrang untuk budidaya ini adalah ulat hongkong, jangkrik, ulat bambu, cicak. Sobat bisa pilih, mana yang lebih sering dijumpai dan pastinya harganya tidak mahal, kalau bisa gratis, hehe. Ingat, lakukan pengecekan makanan tiap hari, jangan sampai semut-semut sobat kehabisan makanan. Hal ini akan berakibat fatal, semut akan memakan telurnya sendiri, dengan kata lain produksi krotonya akan semakin berkurang dan dijamin sobat akan lama untuk memanen hasil budidaya kroto.

Untuk minumannya, semut kroto hanya suka dengan yang manis-manis. Jadi sobat tinggal sediain air yang dicampur dengan gula, usahakan komposisi air jangan terlalu banyak. Dan segera hidangkan selagi hangat, hahaha. Ingat !!! Apapun makanannya, minumnya tetap yang manis-manis

3.Pemanenan
Kalo ngomongin tentang panen, Pak HaBe cuma bisa ngebayangin uang, hehe. Masa perkembangan telur semut rangrang atau kroto ini adalah berkisar antara 16-22 hari. Mulai dari telur berukuran sebesar butir gula pasir sampai dengan tumbuh utuh menjadi semut. Jadi dengan kata lain, kroto dapat dipanen setiap 16-22 hari sekali sobat. Pokoknya jika sobat melihat kroto yang ada di dalam toples sudah banyak, langsung aja dipanen, gak usah nunggu lama-lama lagi, hoho.

Nah sekarang waktunya sobat persiapkan alat-alat untuk memanen. Alatnya simple juga, yaitu sebuah ember/bak, kawat strimin kecil, tepung tapioka dan tetap kita sediakan sarung tangan agar terhindar dari gigitan yang lumayan menyakitkan hati >_<

Oleskan tepung pada bagian dinding ember/bak bagian dalam.
Bentuk kawat strimin menyerupai bentuk ember/bak. Jika ember berbentuk lingkaran, ya bentuk menjadi lingkaran, jika segitiga ya bentuk menjadi segitiga, tapi Pak HaBe belum pernah nemuin bak bentuknya segitiga :o. Kembali ke topik, usahakan ukuran kawat strimin pas saat dimasukkan ke dalam bak/ember bagian tengah. Jadi kita akan meletakkan kawat strimin pas melintang dibagian tengah.

"Cara Budidaya Kroto"

 Setelah kawat diletakkan dibagian tengah bak/ember, segera ambil toples yang siap dipanen krotonya dan tuangkan didalamnya. Goyang-goyangkan ember sampai kroto jatuh kedasar ember dan terpisah dengan semut rangrangnya. Setelah dirasa kroto sudah terpisah, ambil kawat strimin tadi(yang tertempel banyak semut) dan letakkan di rak penampungan agar kembali kerumahnya. Dan akhirnya kroto impian sobat sudah bisa didapatkan, dan selamat menikmati keuntungannya demikianlah informasi ini kami sampaikan cara diatas hingga saat ini juga masih digunakan, artikel diatas kami kutip dari berbagai sumber media internet sampai jumpa pada postingan artikel selanjutnya >>